Senin, 07 Maret 2011

sosialisasi politik

Kuliah ke 2
A. SOSIALISASI POLITIK
            Sosialisasi poitik adalah suatu proses bagaimana memperkenalkan system politik pada seseorang dan bagaimana orang tesebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala politik. Sosialisasi politik juga dapat diartikan sebagaiproses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali system politik yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.

B. PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK
            Sosialisasi politik sangat penting sebagai suatu proses dengan mana individu-individu sampai pada kadar yang berbeda bisa terlibat dalam satu system politik
            Sosialisasi politik konsep kunci sosiologi politik karena:
  1. ketiga konsep lain (partisipasi, pengrekrutan,komunikasi)erat kaitannya dengan sosialisasi politik . partisipasi dan pengrekrutan merupakan variable-variabel dependen yang parsial dari sosialisasi dan komunikasi karena keduanya menyajikan elemen dinamis dalam sosialisasi
  2. sosialisasi politik memperlihatkan interaksi dan interdependensi perilaku social dan perilaku politik
Segi penting sosialisasi
  1. pola-pola aksi karena sosialisasi merupakan hasil belajar dari pengalaman
  2. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu
  3. sosialisasi berlanjut sepanjang kehidupan
  4. pra kondisi yang diperlukan bagi aktivitas social memberikan penjelasan bagi tingkah laku social

C.HUBUNGAN SOSIALISASI DENGAN PERUBAHAN SOSIAL
            Kaum fungsionalis menamakannya sebagai pemeliharaan system.
Pendapatnya: sosialisasi itu adalah bagaimana suatu system dapat terus bertahan dalam satu waktu tertentu.
            System jika mau terus bertahan menuntut agar fungsi-fungsi tertentu harus dipenuhi dengan jalan melaksanakan peranan-peranan tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok, dan prestasi dari peranan ini tidak bisa diasumsikan melainkan harus dipelajari
            JADI: Masyarakat yang mampu melestarikan diri dengan jalan mengajar anggota-anggota barunya mengenai nilai-nilai dan cara-cara bertingkah laku

D. TIGA MEKANISME AGEN MENTRANSMISIKAN DARI    SOSIALISASI POLITIK
1. Imitasi (peniruan)
2. instruksi (peristiwa penjelasan diri)(tingkah laku politik)
3. motivasi (by trial and error)
Ketiga mekanisme diatas oleh ROBERT LE VINE disebut sebagai sosialisasi masa kanak-kanak.

E. WATAK POLITIK (TIPE KEPRIBADIAN)YANG BERLANDASKAN  PADA GEJALA-GEJALA PSIKOLOGIS (ERICH FROMM)
1. TIPE SATU  AUTOMATOM
            Seseorang yang kehilangan rasa indivualitasnya disebabkan oleh proses penyesuaian terhadap nilai-nilai umum
2. AGITATOR POLITIK
            Seseorang yang mahir dikontrak pribadi dan terampil dalam usaha membangkitkan emosi-emosi politik
3.ADMINISTRATOR POLITIK
            Terampil mahir dalam memanipilasikanorganisasi-organisasi dan situasi-situasi
4. TEORITIS POLITIK
            Terampil dan mahir dalam memanipulasi ide-ide
5.BIROKRAT
            Yang terlalu menekannkan peraturan-peraturan formal dan organisasi dan merealisasikannya terhadap situasi menurut kebiasaan tertentu


F.KEPRIBADIAN DEMOKRATIS
1. MENURUT INKELES
a. menerima orang lain
b. terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru
c. bertanggung Jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan
d. toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
e. emosi-emosinya terkontrol
2.MENURUT LASWELL
a. sikap yang hangat terhadap orang lain
b. menerima nilai-nilai bersama orang lain
c. memiliki sederetan luas mengenai nilai-nilai
d. menaruh kepercayaan terhadap lingkungannya
e. memiliki kebebasan yang relative sifatnya terhadap kecemasan
            PENDEKATAN TERHADAP DUA DIMENSI TERHADAP MASALAH KEPRIBADIAN POLITIK DENGAN MENGGUNAKAN SKALA SIKAP (H.J.EYSENCK)
1. Sindrom Konservatisme radikalisme (R-FAKTOR)
            Menjelaskan diri sendiri hany terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu-individu menganut pandangan-pandangan radikal atau konservatif
2. Sindrom Kecenderungan Kasar kecenderungan lembut (T-faktor)
            Kecenderungan lembut
-          rasionalistis (berpegang pada prinsif)
-          intelektualistis
-          idealistis
-          optimistis
-          religius
-          bersadarkan kemauan bebas
-          monistis
-          dogmatis
kecenderungan kasar
-          empiristis (berpegang pada fakta)
-          sensasionalitas
-          materialistis
-          pesimistis
-          irreligious
-          fatalistis
-          pluralistis
-          skeptis
EASTON DAN DENNIS MENGUTAKAN 4 TAHAP DALAM SOSIALISASI POLITIK DIRI ANAK-ANAK
  1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu (orang tua, pres dan polisi)
  2. perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
  3. pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal seperti kongres MA dan pemilu
  4. perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasiakan dengan institusi

ROBERT LANE yang mensugestikan tiga kepercayaan politikyang dapat diletakan melalui keluarga
  1. dengan indroktinasi terbuka (overt)dan indoktrinasi tertutup (covert)
  2. dengan menempatkan anak pada konteks social khusus
  3. dengan jalan membentuk kepribadian anak

G. SOSIALISASI POLITIK ORANG REMAJA
            Sosialisasi politik masa remaja dilakukan melalui persahabatan dan perkenalan , diteruskan dan diperbaharui lewat media kesenggangan waktu dan media massa.
            Jadi memperkokoh sosialisasi sebelumnya kependahan dari desa kekota, pengalaman menganggur, keanggotaan organisasi sukarela, penyerapan opini media massa dapat dirusak, diperkokoh atau diubah oleh pengalaman

H. SOSIALISASI POLITIK ORANG DEWASA
            Pengetahuan nilai-nilai dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang selama masa kanak-kanak dan remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman dalam kehidupan semasa dewasa semua itu dapat diperkokoh  dirusak atau diubah oleh pengalaman. Maka mensugestikan kebaikannya adalah sama dengan mengemukakan tingkah laku politik  yang statis.
            Dengan semakin bertambah usia memperkuat sosialisasi masa muda dan kaitannya dengan perubahan tingkah laku politik

I. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT TOTALITER
            Dengan jalan membentuk kembali secara radikal ajaran organisasi dan pendidikan anak-anak muda Negara totaliter berusaha untuk mengontrol semua aspek dari masyarakatnya, ideology Negara menjadi basis resmi bagi semua tindakan dan aktivitas. Maka pikiran dan jiwa manusia itu harus direbut dituntun dan dikekang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dari Negara lewat wahana dari ideologinya.
            Tiap Negara berusaha untuk mensosialisasikan para anggota masyarakatnya sampai derajat-derajat yang berbeda dengan jalan mengontrol informasinya. Dalam Masyarakat totaliter pengontrolan meliputi segala-galanya.
            Contoh pola pengasuhan anak oleh generasi tua rusia
  1. tradisi, terutama agama namun juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
  2. prestasi, ketekunan, pencapaian ganjaran-ganjaran materiil, mobilitas social pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
  3. pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
  4. penyesuaian diri, bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, keamanan dan ketentraman

J. SOSIALISASI MASYARAKAT PRIMITIF
            Pentingnya tradisi penekanan terhadap tekhnik-tekhnik sosialisasinya sebagai hal ritual inisiasi dan penekanan yang berulang-ulang dari hirarki  dan status yang kita dapat dalam Masyarakat-masyarakat primitive

K. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT BERKEMBANG
            Hubungan hal lama dengan yang baru jelas terlihat dimasyarakat berkembang. Sebagai koloni jajahan kekuatan koloni memperkenalkan lembaga-lembaga politik, barat birokrasi, kebudayaan dan pendidikan, manifestasi dari bermacam-macam Masyarakat barat tetap ada dan utuh membentuk wahana-wahana modernisasi dalam Masyarakat. masa kemerdekaan bergelut dengan nilai-nilai tradisional sehingga pasca kemerdekaan menjadi campuran yang melekat kuat. Campuran yang komplek dari hal-hal tradisional dan modern
            Proses tradisional dari sosialisasi terus menerus membentuk orientasi dan pola-pola tingkah laku mayoritas rakyatnya sedangkan para peminpin pllitik selalu berusaha menghancurkannya yang dianggap sebagai suatu rintangan bagi kemajuan  sehingga sosialisasi terpotong-potong karena Masyarakat yang transisi modern dan tradisional.
            LE VINE Mengemukakan 3 faktor penting dalam sosialisasi Masyarakat berkembang
  1. pertumbuhan penduduk dinegara berkembang dapat melaui kapasitas mereka untuk memodernisir keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan
  2. sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional anatara jenis-jenis kelamin (gender) sehingga kaum perempuan lebih erat terikat. Peran ibu memegang peran penting dalam sosialisasi
  3. pengaruh urbanisasi sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbuhkan nilai-nilai tradisional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar