Selasa, 19 April 2011

pengrekrutan politik

PENGREKRUTAN POLITIK
Ialah Proses dgn mana individu2 menjamin atau mendaftarkan diri utk menduduki suatu jabatan.
Pengrekrutan mrpk proses dua arah dan sifatnya bisa formal maupun tdk formal
Proses dua arah krn individu2 mungkin mampu mendapatkan kesempatan atau mungkin didekatioleh org lain dan kemudian bisa menjabat posisi2 tertentu.
Pengrekrutan bisa Formal ; kalau para individu direkrut dgn terbuka melalui cara institusional brp seleksi ataupun pemilihan
Informal ; apabila para individunya direkrut secara Prive (sendirian) tanpa melalui atau sedikit sekali melalui cara institusional.
Dipisahkan antara jabatan politik dengan jabtan birokratis  dengan melembagakan satu doktrin netralitas politik bagi para administrator
(Inggris)
Pegawai sipil diangkat melalui badan organisasi politik yang netral diharapkan akan mempertahankan kenetralan politiknya dengan menghindarkan tingkatan kegiatan politik yang lebih tinggi dan dengan mengabdi secara tidak memihak kepada setiap pemerintahan tanpa mempersoalkan corak politik
Jadi pemerintah bisa berganti-ganti patai yg berbeda pegawai sipil tetap berada dalam posnya
Di Amerika :
Partai yang berkuasa mengadakan perubahan personil secara ekstensif pada eselon yang lebih tinggi dari dinas sipil pada waktu memulai pemerintahan
Sistem ini meliputi perluasan pengawasan partai secara langsung terhadap jabatan politik administratif
Karena jabatan administratif ini merupakan sarana absah untuk memberikan rasa kesetiaan kepada partai
Pergantian personil ini sebagai  pembersihan
SISTEM PENGREKRUTAN POLITIK :
  1. SELEKSI PEMILIHAN MELALUI UJIAN SERTA
  2. LATIHAN
Namun ada Metode Tertua yang dipergunakan untuk memperkokoh kedudukan pemimpin-pemimpin politik adalah dengan penyortiran atau penarikan undian  (di Yunani kuno)
Metode lain untuk mencegah dominasi jabatan dari posisi-posisi berkuasa oleh orang atau kelompok individu tertentu adalah dengan GILIRAN atau ROTASI
METODE LAIN ADALAH PEREBUTAN KEKUASAAN DENGAN MENGANCAMKAN KEKERASAN (COUP D’ETAT), REVOLUSI, INTERVENSI MILITER DARI LUAR,  PEMBUNUHAN ATAU KERUSUHAN RAKYAT
TADI cara pengrekrutan yang biasa diasosiasikan dengan perubahan-perubahan personel yang ekstensif
Cara lain yang sering diasosiasikan dengan pengrekrutan yang berkesinambungan dari tipe personil yangsama adalah PATRONAGE  (abad 18)
Yaitu suatu sistem penyuapan dan sistem korupsi yang rumit 
Ada hal lain dimana kenaikan pangkat dapat dibeli oleh individu-individu yang mencari jabatan.
Juga menjadi sistem dimana orang-orang dapat dibujuk untuk bertindak secara khusus dengan imbalan-imbalan hadiah
Patronage sifatnya mengekalkan tipe-tipe personil tertentu
Cara lain yang dapat memunculkan pemimpin-pemimpin alamiah  adanya pemilihan oleh suara anggota-anggota parlemen konservatif,  sistem politiknya tetap memaksakan sejumlah pembatasan kontekstual dengan cara mengurangi jumlah pemimpin-pemimpin konservatif potensial dari mana pilihan tersebut dimunculkan
Metode lain yang lebih terbatas dimana pemimpin-pemimpin yang ada dapat membantu pelaksanaan pengrekrutan tipe-tipe pemimpin tertentu adalah dengan jalan KOOPSI (pemilihan anggota-anggota baru)
Tepatnya meliputi pemilihan seseorang ke dalam suatu badan oleh anggota-anggota yang ada
-          Hak pilih
- Voting
-          - pemilihan pendahuluan Teori pengrekrutan politik dari
-          - Pareto
-          Mosca
-          Kedudukan kelas kelas atas dan bawah
-          Karl mark membantah
-          Kebaikan yang terorganisir bisa terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir.

Minggu, 03 April 2011

siapa yang berpartisipasi dan mengapa


SIAPA YANG BERPARTISIPASI DAN MENGAPA
Kenapa setiap orang menghindari semua bentuk partisipasi politik atau berpartisipasi pada tingkat rendah mereka digambarkan sebagai: apatis, sinis, alienasi (terasing) dan anomi (terpisah)
Apatis (masa bodoh)
            Tidah punya mionat atau tidak punya perhatian terhadap orang lain situasi atau gejala-gejala pada umumnya atau pada khususnya.

Cirri-ciri apatis
Ketidak mampuan untuk mengakui tanggung Jawab pribadi atau untuk menyelidiki atau untuk menerima emosi dan perasaan sendiri, perasaan samar-samar yang tidak dapat dipahamirasa susah tidak aman dan yangh tidak mdapat dipahami, rasa susah dan tidak aman dan merasa terancam.

Sinisme (Robert Agger)
Kecurigaan yang buruk dari sipat manusia dan dengan bantuan suatu alat skala sikap yang dibuat untuk mengukur derajat terhadap mana para responden mereka bersikap sinis baik secara pribadi maupun secara politis.

Alienasi (Robert Lane)
Perasaan keterasingan seseorang dari politik dan pemerintahan Masyarakat dan kecenderungan berfikir mengenai pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk orang – orang lain, mengikutu sekumpulan aturan-aturan yang tidak adil.

Anomi (Durkheim) oleh Lane  
Sebagai perasaan nilai dan ketiadaan arah dalam mana individu mengalami perasaan ketidakefektifan dan bahwa para penguasa bersikap tidak peduli yang mengakibatkan devaluasi DPRD tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk bertindak.

Milgart, mensugestikan bahwa partisipasi politik itu berpayasi berkaitan dengan 4 faktor utama:  
  1. sejauh mana orang menerima perangsang politik
  2. karakteristik pribadi seseorang
  3. karakteristik social seseorang
  4. keadaan politik atau lingkungan politik dimana seseorang dapat menemukan dirinya sendiri

Semakin peka atau terbuka seseorang terhadap perangsang politik lewat kontak pribadi dan organisasi toris dan lewat media massa, makin besar kemungkinannyan dia turut serta dalam kegiatan politik.

Keterbukaan atau kepekaan ini kiranya berbeda dari sayu orang dengan lainnya dan ini MRPK bagian dari proses sosialisasi politik.


partisipasi politik


Kuliah ke-5
PARTISIPASI POLITIK
            Sosialisasi politik telah memperlengkapi seseorang dengan sebuah layar tanggapan yang dapat memberinya rangsangan politik yang berakibat pada partisipasi politik yaitu sampai sejauh mana dan sampai pada tingkat apa individu terlibat dalam system politik.
            Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macamtingkatan didalam system politik. Aaaktivitas politik bisa bergerak darii ketidaktertiban sampai dengan aktivitas jabatannya. Proses sosialisasi politik telah bisa memperlengkapi seseorang dengan layer tanggapan yang dapat memberinya rangsangan politik. Akibat rangsangan tersebut  ada pengaruhnya pada tingkat partisipasi politik seseorang.

PARTISIPASI POLITIK dapat ditinjau dari 4 sudut pandang yaitu:
  1. apa yang disebut partisipasi politik
  2. berapa luas partisipasi politik tersebut
  3. siapakah yang berpartisipasi
  4. mengapa mereka berpartisipasi

Bentuk-bentuk partisipasi politik (hierarki parpol)
1.menduduki jabatan politik atau administrative
2. mencari jabatan politik atau administrative
3. keanggotaan aktif suatu organisasi politik
4. keanggotaan pasif suatu organisasi politik
5. keanggotaan aktif organisasi semu politik
6. keanggotaan pasif organisasi semu politk
7. rapat umum demontrasi
8. diskusi politik informal minat umum
9. voting (pemberian suara)
10. Apathi total
Partisipasi pada suatu tingkatan hierarki tidak merupakan prasarat bagi partisipasi pada suatu tingkatan yang lebih tinggi  kelompok kepentingan/parpol
Partisipasi penuh dan tanggung Jawab dari rakyat itu tidak bisa berlangsung secara otomatis hal ini disebabkan:
  1. terlalu kompleknya susunan Masyarakat modern dengan dimensi-dimensi social dan politik yang saling melibat, dan sulit dipahami oleh orang awamsehingga orang tidak tahu bagaimana caranya berpartisipasi dimedan politik
  2. orang merasa tidak berdaya secara fisik maupun ideologis untuk memahami terlebih lagi untuk ikut mempengaruhi  kejadian-kejadian social dan politik
  3. orang awam dan rakyat lebih banyak diperlakukan sebagai objek politik konsumen politik dan pengikut politikyang patuh tanpa mampu memahami kedudukan pribadinya fungsi politik hak dan kewajibannya ditengah struktur-struktur politik
  4. biaya
  5. nyawa
  6. waktu